Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

A Journey in Learning English : “Impossible > I’m Possible”

Penulis : Nabila Mar'atus Sholehah

Redaksi : Oktaria Silviani

A Journey in Learning English

“Impossible > I’m Possible”

Tidak ada keberhasilan yang instan. Setiap orang yang pandai dan mahir dahulunya juga belum mengetahui secara mendalam bakat yang dimilikinya. Namun, mereka mampu melalui segala proses hingga mampu menguasai dan mengembangkan bakat tersebut. Awal memasuki dunia perkuliahan, saya tidak mengetahui apapun tentang bahasa inggris meskipun saya mengambil jurusan Bahasa Inggris. Perihal kenapa saya bisa lulus di jurusan tersebut pun masih menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini. Faktanya ketika mengerjakan soal SBMPTN di sesi soal bahasa inggris, saya tertidur lantaran terlalu pusing melihat runtutan tak bermakna. Begitupun ketika mengikuti kegiatan PMO Prodi dan Seminar Internasional. Saat para pemateri berbicara dengan bahasa inggris, saya kembali tertidur karena merasa pusing seperti sedang berada di belahan bumi lain.

Titik balik pergolakan terjadi ketika mulai masuk kelas perkuliahan. Setiap dosen selalu berbicara menggunakan bahasa inggris namun masih diselingi dengan bahasa Indonesia karena masih semester awal. Karena tidak mengerti tentang materi perkuliahan, jadi saya hanya diam dan mendengarkan. Rasanya seperti sedang mendengar dengungan nyamuk yang begitu meresahkan.

Feel down? Definitely!

Crying? Don’t ask about it!

What did I do? Learn? Nope!

Calling my daddy, he is my superhero.

He said “jurusan ini pilihanmu, bagaimanapun kamu harus mempertanggungjawabkannya. Coba dari hal yang paling kecil, vocabulary! Itu kunci belajar bahasa! Coba mulai hafalkan kosa kata minimal 3 dalam sehari, lalu coba tanya dengan dosen atau temanmu yang lebih pandai mengenai tips dan cara mereka belajar bahasa inggris”.

Keesokannya, kuambil sticky notes yang bertuliskan 3 vocabularies lalu berangkat ke kampus dengan ceria. Jarak dari kosanku menuju ke GB 3 sekitar 15-20 menit yang ditempuh dengan berjalan kaki. Hal tersebut menguntungkanku karena waktu selama diperjalanan kugunakan untuk menghafal sambil menyapa alam sekitar. Bukannya tidak memiliki uang, Ayahku said “mumpung masih muda, masih sehat, kaki masih kuat, perbanyak jalan kaki untuk investasi kesehatan dimasa tua, jikalau sudah sukses lalu punya mobil mungkin kamu akan malas jalan kaki. Lihatlah banyak orang terkena stroke karena terbuai oleh kendaraan sehingga jarang olahraga”. Tanpa disadari hal tersebut merubah pola pikirku, membuatku lebih bersyukur atas apa yang kumiliki daripada mengeluh dan membandingkan hidupku dengan hidup orang lain. Semua pasti ada hikmahnya.

Sejak saat itu, aku beranikan diri untuk berbicara menggunakan bahasa inggris ketika bertanya kepada dosen. “Do you have any tips to learn English?”. That was my first english words in class. Jawaban dari para dosenpun beragam. Diantaranya,

Start from what you love

Jikalau kamu suka membaca, mulailah membaca bacaan yang berbahasa inggris. Jikalau suka mendengarkan lagu, cobalah untuk mendengarkan lagu berbahasa inggris. Jikalau suka main gadget, coba rubah peraturan bahasa di gadgetmu dengan bahasa inggris. Jikalau suka upload status, cobalah untuk membuat caption dengan menggunakan bahasa inggris. Suka main instagram? Yuk follow akun yang bisa improve skill bahasa inggrismu!

Practice each skill 5 minutes every day!

Sumber gambar : www.zenithguidance.com
 

Skill dalam bahasa inggris ada 4, reading, writing, speaking dan listening. Mulailah untuk melatih ke-4 skill tersebut meski hanya 5 menit di masing-masing skill. Skill reading, baca apa saja yang ingin dibaca namun harus bahasa inggris meskipun hanya caption postingan mapun fitur handphone. Begitupun writing, speaking dan listening tulislah apapun yang ingin ditulis, omongin apapun itu meskipun absurd dan dengarkan apa saja yang terpenting dalam bahasa inggris. Konsisten adalah kuncinya!

Vocabularies

Sumber gambar : www.cem.org




 

Kosakata merupakan kunci belajar bahasa. Dalam bahasa inggris untuk level pemula (A1-A2) kita harus hafal 1.000-2.500 kata, menengah (B1-B2) 2.750-3.750 kata sedangkan yang tingkat tinggi (C1-C2) membutuhkan 3.750-5.000 kosakata. Ketika menghafal kosakata usahakan untuk untuk membuat beberapa kalimat turunan dari kata tersebut. Misalnya dalam menghafal kata duckling=anak itik, My duckling is a great swimmer, The duckling followed its mother everywhere.

Selain itu, dalam menjalani proses belajar, jangan malu untuk bertanya karena dengan bertanya kita akan tahu jawabannya. Jangan ragu untuk mencoba dan jangan takut salah karena kita juga belajar dari kesalahan dan pengalaman.

 

 

Posting Komentar

0 Komentar