Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Balada Mahasiswa Tingkat Akhir di Masa Pandemi Covid-19


Halo sobat Ilook! Kembali lagi dengan suguhan artikel baru dari tim ilook website nih, ada apalagi ya dari ilook website? Tak bosan kami selalu memberikan bahan bacaan untuk sobat Ilook lho! Jadi, terus pantengin update-an terbarunya ya, karena informasi yang kami berikan, semoga bermanfaat untuk teman-teman semuanya.
Kalau dilihat dari judulnya sih, lagi-lagi harus ngomongin tentang “Covid 19”. Haduh, si Covid ini memang belum mau pergi nih kayaknya dari Negara kita. Grafik perkembangan kasus semakin hari semakin meningkat! Tentunya ini membuat kekhawatiran banyak orang dari setiap kalangan, misalnya : yang belum dapat kerja bingung mau ngelamar dimana karena akses jalan masih banyak ditutup, yang sudah kerja juga dag-dig-dug dengan issu PHK, dan yang mau wisuda juga harus ditunda dulu.
(sumber : www.kuykampus.com)
Ups! Wisuda? Di Universitas Bengkulu sendiri sudah melewatkan jadwal wisuda di Bulan April lalu. Banyak mahasiswa kehilangan moment sebagai upacara kelulusan mereka, karena wisuda harus dari rumah saja. Waduh, si covid memang cari masalah ya! Nah, Mahasiswa tingkat akhir sebenarnya sudah tidak bisa legowo lagi dengan masalah serius yang didatangkan dari virus berbahaya ini. Mau tahu balada jadi mahasiswa tingkat akhir di masa pandemic? Yuk scrolling ke bawah ya :

1. Penelitian Tertunda
            Beberapa mahasiswa yang sudah melaksanakan seminar proposalnya, sekarang tengah kalang kabut karena tidak bisa langsung terjun ke lapangan untuk pengambilan data penelitian. Akses kunjungan antar desa pun sudah tidak diperbolehkan, sehingga bagi para mahasiswa yang sudah menfiksasikan lokasi penelitian atau katakanlah lokasi itu diluar kota, merasa ini beban awal mereka disaat skripsian.
            Belum lagi dengan izin surat menyurat dan kebutuhan administrasi lainnya harus terhenti, ketika semua harus ambil alih pekerjaan dari rumah. Penundaan waktu penelitian juga harus menunda waktu wisuda mahasiswa tersebut, sedih itu pasti, mengingat keluarga di kampung sudah mendesak agar melaksanakan kelulusan dengan cepat tetapi terbengkalai karena adanya Covid19 ini.
(sumber : dijelas.in)

2. Bimbingan Online Kurang Efektif
            Tips merampungkan skripsi dengan cepat, salah satunya adalah rutin bimbingan ke dosen. Akan tetapi di masa pandemic seperti ini, cukup sulit untuk langsung menemui dosen tersebut. Jalan lainnya, melalui video conference atau bimbingan online.
            Sebagian mahasiswa menganggap bahwa adanya bimbingan online ini kurang efektif. “Rasanya kalau draft skripsi tidak dicoret-coret sama dosen, enggak afdol! Jadi bingung mana yang harus diperbaiki dan revisi” Manalagi sering terkendala oleh jaringan internet, baik dari mahasiswa ataupun dari dosen itu sendiri. Berbeda dengan tatap muka langsung, bisa dengan leluasa berdiskusi sama dosen, atau pertanyaan mengenai skripsi pun bisa terjawab puas.

(sumber : www.umn.ac.id)
3.Pelaksanaan Seminar Ngaret
            Ada yang sudah siap untuk pelaksanaan seminar, tapi harus batal karena tiba-tiba kuliah diliburkan, kampus dikosongkan, semua civitas universitas pun langsung merombak seluruh kegiatan yang harusnya direalisasikan. Rencana-rencana yang sudah dibuat terpaksa harus tertunda akibat pandemic menyerang, termasuk dari penjadwalan seminar para mahasiswa. Jadwal seminar ngaret, penelitian harus terhenti sejenak, dan waktu wisuda juga terpaksa molor. 
 
(sumber : http://fisika.fkip.unib.ac.id)
4. Kekhawatiran Membayar Uang Kuliah “Lagi”
            Kalau dilihat dari sub judulnya nih, ini menjadi kekhawatiran terbesar dari semua mahasiswa tingkat akhir yang berjuang di masa pandemic. Masalah finansial itu sensitive yang teman-teman, dari kegiatan yang tidak berjalan semestinya tapi tetap harus membayar kewajiban. “Berat banget, gue enggak jadi turun langsung karena Covid, tapi beberapa bulan kedepan harus bayar UKT juga.” – Mirisnya lagi, yang harus bersamaan membayar biaya kosan juga. Benar-benar sedang diuji nih kantong nya.
(sumber : republika.co.id)
5. Wisuda Dari Rumah
            Dari semua sub judul di atas, ada yang paling menyedihkan nih guys! “Wisuda dari rumah” tanpa moment sakral ini rasanya berbeda dari acara-acara kelulusan sebelumnya. Tanpa kehebohan booking studio, jahit kebaya, sewa jas, ataupun rencana untuk hal-hal lain yang berkaitan dengan proses wisuda. Bahkan, tidak bisa mencoba jubah hitam ataupun memakai toga sebagai bukti bahwa gelar sarjana sudah melekat di nama belakang kalian.
            Kecewanya, setelah bertahun-tahun menunggu moment itu tiba namun ternyata harus dibatalkan akibat masa pandemic yang belum berakhir. Karena wisuda ataupun acara kelulusan menjadi sebuah penghargaan akhir untuk semua mahasiswa yang berjuang menamatkan skripsinya dengan segala macam proses yang telah dilalui.
(sumber : Kumparan.com)
Itu tadi 5 hal yang sekarang tengah menyelimuti kegelisahan dari para mahasiswa tingkat akhir. Guys! Biarpun Covid masih berkeliaran kalian harus tetap semangat ya! Tetap berusaha untuk merampungkan semua urusan perkuliahan dan skripsi! Jangan lupa berdoa 😇😇 (AKF)

 

Posting Komentar

2 Komentar