Halo
sobat Ilook! Kembali lagi dengan suguhan artikel baru dari tim ilook website
nih, ada apalagi ya dari ilook website? Tak bosan kami selalu memberikan bahan
bacaan untuk sobat Ilook lho! Jadi, terus pantengin update-an terbarunya ya,
karena informasi yang kami berikan, semoga bermanfaat untuk teman-teman
semuanya.
Kalau
dilihat dari judulnya sih, lagi-lagi harus ngomongin tentang “Covid 19”. Haduh,
si Covid ini memang belum mau pergi nih kayaknya dari Negara kita. Grafik
perkembangan kasus semakin hari semakin meningkat! Tentunya ini membuat
kekhawatiran banyak orang dari setiap kalangan, misalnya : yang belum dapat kerja bingung mau ngelamar dimana karena akses jalan
masih banyak ditutup, yang sudah kerja juga dag-dig-dug dengan issu PHK, dan yang
mau wisuda juga harus ditunda dulu.
(sumber : www.kuykampus.com) |
Ups!
Wisuda? Di Universitas Bengkulu sendiri sudah melewatkan jadwal wisuda di Bulan
April lalu. Banyak mahasiswa kehilangan moment sebagai upacara kelulusan
mereka, karena wisuda harus dari rumah saja. Waduh, si covid memang cari
masalah ya! Nah, Mahasiswa tingkat akhir sebenarnya sudah tidak bisa legowo
lagi dengan masalah serius yang didatangkan dari virus berbahaya ini. Mau tahu
balada jadi mahasiswa tingkat akhir di masa pandemic? Yuk scrolling ke bawah ya
:
1. Penelitian
Tertunda
Beberapa
mahasiswa yang sudah melaksanakan seminar proposalnya, sekarang tengah kalang
kabut karena tidak bisa langsung terjun ke lapangan untuk pengambilan data
penelitian. Akses kunjungan antar desa pun sudah tidak diperbolehkan, sehingga
bagi para mahasiswa yang sudah menfiksasikan lokasi penelitian atau katakanlah
lokasi itu diluar kota, merasa ini beban awal mereka disaat skripsian.
Belum lagi dengan izin surat
menyurat dan kebutuhan administrasi lainnya harus terhenti, ketika semua harus
ambil alih pekerjaan dari rumah. Penundaan waktu penelitian juga harus menunda
waktu wisuda mahasiswa tersebut, sedih itu pasti, mengingat keluarga di kampung
sudah mendesak agar melaksanakan kelulusan dengan cepat tetapi terbengkalai
karena adanya Covid19 ini.
(sumber : dijelas.in) |
2. Bimbingan
Online Kurang Efektif
Tips
merampungkan skripsi dengan cepat, salah satunya adalah rutin bimbingan ke
dosen. Akan tetapi di masa pandemic seperti ini, cukup sulit untuk langsung
menemui dosen tersebut. Jalan lainnya, melalui video conference atau bimbingan
online.
Sebagian mahasiswa menganggap bahwa
adanya bimbingan online ini kurang efektif. “Rasanya kalau draft skripsi tidak dicoret-coret sama dosen, enggak
afdol! Jadi bingung mana yang harus diperbaiki dan revisi” Manalagi sering
terkendala oleh jaringan internet, baik dari mahasiswa ataupun dari dosen itu
sendiri. Berbeda dengan tatap muka langsung, bisa dengan leluasa berdiskusi
sama dosen, atau pertanyaan mengenai skripsi pun bisa terjawab puas.
(sumber : www.umn.ac.id) |
3.Pelaksanaan
Seminar Ngaret
Ada
yang sudah siap untuk pelaksanaan seminar, tapi harus batal karena tiba-tiba
kuliah diliburkan, kampus dikosongkan, semua civitas universitas pun langsung
merombak seluruh kegiatan yang harusnya direalisasikan. Rencana-rencana yang
sudah dibuat terpaksa harus tertunda akibat pandemic menyerang, termasuk dari
penjadwalan seminar para mahasiswa. Jadwal seminar ngaret, penelitian harus
terhenti sejenak, dan waktu wisuda juga terpaksa molor.
4. Kekhawatiran
Membayar Uang Kuliah “Lagi”
Kalau
dilihat dari sub judulnya nih, ini menjadi kekhawatiran terbesar dari semua
mahasiswa tingkat akhir yang berjuang di masa pandemic. Masalah finansial itu
sensitive yang teman-teman, dari kegiatan yang tidak berjalan semestinya tapi
tetap harus membayar kewajiban. “Berat
banget, gue enggak jadi turun langsung karena Covid, tapi beberapa bulan
kedepan harus bayar UKT juga.” – Mirisnya lagi, yang harus bersamaan
membayar biaya kosan juga. Benar-benar sedang diuji nih kantong nya.
(sumber : republika.co.id) |
5. Wisuda
Dari Rumah
Dari semua sub judul di atas, ada
yang paling menyedihkan nih guys! “Wisuda
dari rumah” tanpa moment sakral ini rasanya berbeda dari acara-acara
kelulusan sebelumnya. Tanpa kehebohan booking studio, jahit kebaya, sewa jas,
ataupun rencana untuk hal-hal lain yang berkaitan dengan proses wisuda. Bahkan,
tidak bisa mencoba jubah hitam ataupun memakai toga sebagai bukti bahwa gelar
sarjana sudah melekat di nama belakang kalian.
Kecewanya, setelah bertahun-tahun
menunggu moment itu tiba namun ternyata harus dibatalkan akibat masa pandemic
yang belum berakhir. Karena wisuda ataupun acara kelulusan menjadi sebuah
penghargaan akhir untuk semua mahasiswa yang berjuang menamatkan skripsinya
dengan segala macam proses yang telah dilalui.
(sumber : Kumparan.com) |
Itu
tadi 5 hal yang sekarang tengah menyelimuti kegelisahan dari para mahasiswa
tingkat akhir. Guys! Biarpun Covid masih berkeliaran kalian harus tetap
semangat ya! Tetap berusaha untuk merampungkan semua urusan perkuliahan dan
skripsi! Jangan lupa berdoa 😇😇 (AKF)
2 Komentar
Sedih :(
BalasHapusKasih semangat dong kk ��
BalasHapus