Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

BACA INI, ALUMNI KKN PASTI KANGEN (KARENA KKN TIDAK HANYA SEKEDAR PENGABDIAN)

Halo sobat Ilook! Apa kabar para pejuang kehidupan #Dirumahaja? Semoga selalu baik, sehat, dan tentunya harus positive thinking ya. Kali ini ada hal menarik apa ya di website ilook? Simak yuk, artikel baru yang satu ini.

Terhitung sudah hampir lebih dari 1 bulan di karantina alias #Dirumahaja, ternyata pasien positif Covid19 semakin banyak. Lebih kurang sekarang sudah mencapai angka 11.000-an (ini kalau di UNIB belakang udah bisa dapet ayam geprek, gratis es teh pula—eh, astagfirullahaldzim puasa). Bisa bayangin gak nih, 11.000 orang yang terinfeksi dan berbaring di rumah sakit. Banyak banget kan?

Kabar baiknya, jumlah pasien yang sembuh juga semakin banyak jika dibandingkan dengan pasien yang meninggal karena Covid19, semoga bisa cepat pulih ya. Kita doakan, semuanya bisa cepat membaik agar semua bisa kembali berjalan normal seperti sedia kala.

Ngomongin soal Covid19 memang tidak mudah untuk dilupakan, fenomena mengerikan ini membuat beberapa pihak merugi tentunya, mulai dari nasib anak sekolah dan kuliahan hingga para pencari nafkah diluar sana. Tak terkecuali, bagi para mahasiswa yang sebentar lagi akan melangsungkan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) – Eit, bukannya Kuliah Kerja Nyantai, cuy? – Sstt!!

Sumber: unib.ac.id

Ingat ya teman-teman, KKN (Kuliah Kerja Nyata, bukan Nyantai). Eits, nyantai boleh tapi tetap harus serius, jangan kelewatan santai nanti malah nilainya enggak dikeluarin lagi sama Bapak/Ibu DPL, hehe.

Periode kali ini ada yang berbeda dari kegiatan KKN sebelumnya, hmm.. apa yang berbeda ya? Simak sebentar yuk, penjelasannya :

Berdasarkan yang telah dijelaskan dalam buku panduan KKN Periode 91 Universitas Bengkulu, program KKN kali ini ditujukan khusus dalam penanganan Covid19 dengan menugaskan mahasiswa KKN untuk ikut serta memberikan pemikiran, gagasan, ide dan tindakan untuk membantu penanganan Covid19 di lingkungan masing-masing dan masyarakat luas. Hal ini dengan pertimbangan keselamatan para peserta dan memperhatikan kebijakan pemerintah Indonesia terkait kasus Covid19 dengan cara mengatur jarak, mengurangi aktivitas luar dirumah, social dan physical distancing.

Maka dari itu, Universitas Bengkulu melalui P3KKN menerapkan kegiatan KKN Periode 91 (yang dilakukan antar semester 2020) menjadi KKN Mandiri yaitu yang akan dilakukan pada lingkungan dan kediaman masing-masing peserta. Terhitung mulai tanggal 22 Juni – 29 Juli 2020 KKN Mandiri akan dilaksanakan.

“Dapet KKN dimana nih?”
“Dirumah aja”
“Lah iya tah gitu? Kasihan banget dah kaga bisa cinlok sama temen KKN” – para senior sudah sibuk ledekin adik tingkat yang bakalan KKN nih


Tujuan KKN Mandiri ini juga masih difokuskan pada penanganan Covid19, terlebih ada beberapa bidang kegiatan yang dapat dilakukan dalam kegiatan KKN ini, seperti : pada bidang kesehatan, sarana-prasarana, komunikasi dan informasi, perekonomian dan produksi, keagamaan, sosial masyarakat yang nantinya diharapkan dapat membantu penanganan pandemi Covid19.

Biarpun beda dari biasanya, tapi tetap dijalani dengan keikhlasan ya teman-teman. Ini juga demi kebaikan dan kesehatan kita bersama, di situasi genting seperti ini kita memang harus banyak memaklumi, doakan saja semua bisa cepat berakhir.

Kalau mau dibandingin sama KKN versi normal kira-kira angkatan KKN Mandiri pada iri enggak ya? Hmm, jadi kangen deh suasana di Sekretariat KKN. Nah ini dia nih, yang bakalan susah dilupain dari kegiatan KKN. Angkatan KKN Mandiri kalau enggak kuat baca jangan ngamuk-ngamuk ya (nggak boleh marah, soalnya lagi puasa)

1. Touring mencari lokasi KKN
Sumber: gramho.com

Kenapa touring? Iya soalnya beberapa kelompok mendapatkan lokasi yang jauhnya luar biasa. Ada yang blusukan, kesana kemari mencari alamat, dengan jalan yang enggak biasa dilalui, pokoknya berasa touring aja gitu bareng sama kelompok KKN. Melelahkan memang, tapi ini baru awal permulaan – baru nyari lokasi lho belum menetap jadi masih panjang nih perjalanan KKN nya.

“Kamu KKN nya berapa lama?”
“Dua bulan”
“Yah, terus aku gimana dong nanti. Kita enggak ketemuan, nanti aku sendiri disini, sedih banget kamu tinggalin”
“Cuma dua bulan woi, gue juga cuma KKN ini bukannya merantau kayak Bang Toyib” – dulu yang lagi bucin emang kasihan banget, ditinggal 2 bulan berasa 2 tahun

2. Sekretariatku adalah istanaku
Sumber: wartaprima.com

Setelah tahu lokasi KKN, hal utama yang harus dicari lagi adalah tempat berlindung atau yang akan dijadikan sebagai sekretariat. Harus pinter pilih-pilih nih ya demi kenyamanan bersama, sesuaikan sama budget dan kondisi tempat, kalau bisa ya yang berasa tinggal di rumah sendiri, sisanya kenyamanan dari suasana KKN itu kita yang ciptakan.

“Di sekre lu wc nya jongkok atau duduk?”
“Boro-boro wc jongkok atau duduk nih ye, gue aja kalau mau buang air masih mikir-mikir dimana cuy”
“Lah? Kaga ada tah itu wc nya?” – ini bikin geleng-geleng, karena enggak semua sekre di lokasi KKN memadai dan bak istana atau hotel bintang 5

3. Full barang-barang
Sumber: sylviafarmasya.blogspot.com

KKN itu sebelas-dua belas sama pindah kosan. Banyak barang-barang yang dibutuhkan untuk hidup di lokasi KKN selama dua bulan. Kebayang dong, banyaknya gimana barang-barang dalam 1 kelompok yang isinya lebih kurang 10 orang.

“Lo yakin nih bakal bawa Tupperware?”
“Yakin gue mah, asal jangan sampai lecet, hilang, apalagi kebakar”
“Lo udah teken kontrak nih buat peminjaman Tupperware?”
“Iye, kalau sampai itu terjadi taruhannya kartu keluarga cuy, berat. Mau jadi anak siapa gue nanti”—disarankan bawa barang yang sangat diperlukan aja ya, jangan yang mengundang kontroversi, bahaya!

4. Suasana di sekretariat KKN
Sumber: rakyatbengkulu.com

Awal KKN dimulai, semuanya masih tampak canggung. Bahkan dalam kelompok masih ada yang belum berani ngomong ataupun menunjukkan sifat aslinya. Hal biasa, manusia butuh waktunya masing-masing untuk beradaptasi dan punya sifatnya masing-masing yang harus saling kita maklumi sebagai anggota kelompok.

Seminggu berlalu kedekatan mulai terjalin, lagipula acara perkenalan pasti sudah sampai membicarakan masalah pribadi masing-masing. Di dalam sekretariat sudah ada sebuah keluarga yang menghangat #cieelah. Ada yang sudah berani curhat-curhatan, berbagi hobbi, saling ngebully teman, kesana kemari bareng-bareng, atau mungkin sudah ada yang cinlok? (kalau ini diakui gercep banget gan).

Terlepas dari semua itu, seminggu di lokasi KKN mulai disibukkan dengan program kerja, baik kelompok ataupun individu. Inti sebenarnya disini, kunci KKN itu hanya 1 ‘kekompakan’ kalau kelompok kompak, hasil yang didapat tidak akan mengecewakan. Kalau punya uneg-uneg langsung dikeluarkan saja, supaya bisa dapat titik terangnya sehingga tidak mengganggu jalannya kegiatan.

“Siapa dalem wc cepetan woy, banyak yang antri nih!”
“Woy Ucok tidurnya ngorok berisik banget”
“Yang piket bangun!!! Titip nasi uduk yang di depan balai desa dong!”
“Masak indomie kuy lah!!”
“Ngumpul ke tengah woi rapat!”
“Woy beres-beres cepet DPL mau dateng” – semua langsung ngibrit, yang susah bangun jadi langsung melek dan yang mager langsung jadi rajin semua dibersihin kinclong sampai kecoa kalau jalan di lantai itu kepleset.

5. Program kerja
Sumber: beritarakyatonline.com

Kalau KKN umum ada program untuk kelompok dan individu (wajib) tapi untuk beberapa KKN khusus seperti KKN bersama-tematik- atau lainnya biasanya hanya berbasis kelompok, individu tidak diwajibkan. Dalam satu kelompok terdiri dari jurusan yang berbeda, sehingga akan ada program kerja yang berbeda pula. Tiap program kerja, setidaknya harus sinkron dengan setiap bidang yang sudah dijelaskan dalam panduan.

Proker rutin anak KKN itu biasanya mengajar (baik jurusan keguruan atau tidak, pasti sudah jadi proker andalan). Tak heran jika anak-anak lebih antusias sama kakak KKN, tiap malam diajarin ngaji, pulang sekolah diajarin calistung sekalian ngerjain PR, kalau pagi di sekolah ketemu lagi bantuin ibu/bapak guru ngajar juga. Ini fleksibel, setiap tingkatan pasti ada yang mampir ke sekre buat diajarin sama kakak KKN.

“Ini kenapa nih nilainya anjlok?”
“Oh, enggak apa-apa dong kak yang penting saya punya pacar”
“Dih, gimana ceritanya nih” – dongkol sih, tapi kalau diajakin baku hantam bisa geger satu kampung nih

Proker lainnya di lingkungan masyarakat, seperti membantu kegiatan desa dan warga. Ada banyak tentunya dan tidak harus sama antar kelompok, sesuai dengan kesepakatan masing-masing. Hal ini menjadikan kita bisa mengakrabkan diri dengan warga sekitar, saling bahu-membahu karena memang sudah menjadi tugas dalam melaksanakan kegiatan ini. Kapan lagi sih, kita berkontribusi untuk membantu orang lain?

“Siap-siap semuanya, malam ini Pak Kades minta bantuan sama anak-anak KKN buat bangun candi di belakang kantor Desa”
“Ettdah, itu Pak Kades becandaannya garing banget” -- Itu Pak Kades nya dapet dana dari mana dah ya, dikira jaman Roro Jonggrang. Perempuan millennial sekarang maunya dikasih skincare, bukan candi atuh lah pak.

6. Serba-serbi KKN
Sumber: genmuda.com

Kenapa namanya serba-serbi? Karena banyak banget momen-momen di KKN yang enggak bisa dilupain, tapi disini bakal dibahas secara singkatnya aja ya.

Gedor-gedor pintu kamar mandi sering terjadi di pagi hari
Tadinya bikin jadwal piket, tapi ujung-ujungnya cuma formalitas doang (ini gimana ceritanya sih)
Sekre bakal bersih kalau sudah dapat kabar DPL mau sidak
Dokumentasi itu penting, jadi emang harus banyak pose mau kamera siapapun itu
Awalnya iuran duit buat beli bahan makanan, tapi indomie tetap jadi andalan
Stok film horror / drama korea jadi bahan tontonan waktu proker enggak ada, terus pakai proyektor ditonton bareng-bareng
Begadang tiap malam karena diajakin main kartu sama mas-mas karang taruna
Sering dijajanin sama warga sekitar, di kasih makanan, dianterin kue, (ini sih paling enak, jadi bisa ngirit)
Diajakin keliling desa, karena biasanya banyak lokasi indah tersembunyi yang bisa dimanfaatkan jadi tempat wisata.
Pas libur proker emang lebih enak goleran, tapi sering dapat terror  telepon dari Pak Kades
Setiap ada acara di desa (khinatan, nikahan) anak KKN udah kebiasaan jadi BNN (Bagian Nengok-Nengok) – hehe enggak deng, (Bantuin Ngiris-Ngiris)
Dalam kelompok, ada aja yang paling julid, yang paling cerewet alias julukannya ibu rumah tangga di sekre, ada yang pendiam, ada yang pecicilan, ada yang hidupnya suka-suka dia tanpa mikirin orang lain, ada yang bar-bar banget sampai susah dinasehatin, ada yang mager banget sampai harus yasinin dulu baru bangun. Memang banyak tingkah mahasiswa +62 ini. 

Beuh, banyak juga ya.. Ini versi KKN normal alias bukan KKN daring/online/mandiri. Terlepas dari perbedaan tadi pasti ada sisi baik/buruknya, yang jelas kita sebagai mahasiswa/ peserta KKN nantinya harus pintar membaca situasi, dan tentunya dijalani dengan ikhlas.

“Gue mah ya, mau KKN online, KKN mandiri sama aja dah”
“Hmm, kenapa tu”
“Yaa kan nih ya, kalau orang KKN kita KKN nih, nanti kalau orang wisuda kita ikutan wisuda juga dong”
“Masuk akal, kuy lah ngopi dulu”
“Puasa gan, inget-inget napa dah”

Nah, gimana terasa kan bedanya?  Ini bukan buat pamer lho ya, hanya berbagi momen dan pengalaman yang mungkin belum bisa dirasakan sama angkatan KKN Mandiri. Biarpun begitu, kalian tetap semangat ya guys! (AKF)

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Aku ga KKN kak, gimana dong wkwk

    BalasHapus
  2. Dulu KKN ku pas banget sama bulan ramadhan, jadi berkesan merasakan lapar di dalam sekre 😁😂

    BalasHapus
  3. Semangat kakak" yang KKN tahun ini...salam dari angkatan 2018 heheheh

    BalasHapus