Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

5 PROBLEMATIKA ANAK KULIAHAN, KAMU TERMASUK YANG MANA?

Halo sobat Ilook! Seperti biasa nih, tim website ilook unib tidak pernah bosan untuk menyuguhkan artikel-artikel baru, yang tentunya bermanfaat serta dapat menambah informasi untuk seluruh pembaca website ilook unib. Hari ini, kami akan memberikan beberapa hal yang perlu diketahui oleh anak kuliahan. Jika dilihat dari judulnya, pasti tentang “problem” nih, kita tahu ada beberapa masalah yang dihadapi oleh para mahasiswa/i saat ini. Apa saja ya? Yuk simak artikelnya di bawah ini :

Problem – masalah! Waduh, masalah yang bagaimana ya? Apa benar, semua mahasiswa itu sumber masalah? Eits! Jangan salah paham dan banyak terkaan dulu ya, ada baiknya kita filter untuk setiap informasi yang kita dapatkan. Kita harus bisa menyaring hal baik dan buruk ya, jangan sampai malah teledor dan ceroboh di era modern saat ini. Ini dia 5 Problematika yang biasa dihadapi oleh setiap mahasiswa :

1. Ekspektasi Nilai Ujian, Tak Seindah yang Tertulis di Portal
Dari judulnya saja, pasti banyak sekali yang mengalami hal ini. Banyak mahasiswa yang mengekspektasikan nilai hasil ujiannya akan jadi lebih bagus. Sesuai dengan usaha dan kerja keras, tentunya banyak juga yang percaya diri untuk mendapatkan hasil yang sempurna di portal akademiknya. Namun, tak sedikit pula yang ternyata, berlinangan air mata karena hal itu berbanding terbalik. Ekspektasinya benar-benar jauh dari realita yang dihadapi. Benar saja, hal yang sudah kita yakini dan dikerjakan sebaik mungkin ternyata belum tentu sesuai dengan kenyataan.

Sumber: persiancloset.wordpress.com

Hal yang paling menyedihkan adalah, ketika ternyata kita masih belum bisa bersyukur dengan apa yang telah kita dapatkan dan peristiwa ini benar-benar hal rutin yang sering terjadi.

“gue sedih banget, gue enggak bisa dapetin nilai A+”
“udah jangan sedih, memang lu dapet berapa?”
“nilai A” – temennya pengen ngejambak rambut temennya yang lagi sedih

Jadi, untuk teman-teman yang sekiranya masih sering tertipu dengan ekspektasi ada baiknya kita lebih keras lagi dalam berusaha dan belajar, jangan lupa berdoa, dan kalau bisa jangan utamakan ekspektasi dari hasil yang kalian inginkan. Intinya sih, hargai semua proses yang kalian lakukan agar nantinya jikalau pun tidak sesuai ekspektasi kalian sudah bangga dengan kerja keras sendiri.

2. Susah Tidur di Malam Hari, Susah Bangun di Pagi Hari
Hal ini juga menjadi salah satu problematika rutinan mahasiswa. Tahu sebutan “ngalong” atau “kelelawar” yang sering berpergian di malam hari, pokoknya ngalur ngidul gitu deh – ini dia tipe mahasiswa yang sering banget disamakan kayak kelelawar. Jadwal mahasiswa memang banyak, ada tugas, laporan, dan revisian, pokoknya banyak deh yang memang bikin kita enggak sadar kalau waktu itu berjalan lebih cepat. Okay, ini dalam konteks “gue mahasiswa super sibuk, yang kalau tidur aja bingung mau nentuin jadwalnya”

Beda lagi, sama mahasiswa yang ngakunya sibuk padahal “Cuma sibuk mikirin bakal ngelakuin apa di waktu kosongnya itu” – ini banyak terjadi, semua mahasiswa pernah ngerasain hal ini. Bahayanya yang begini, malah bikin jadwal tidur ngaret dan bangunnya juga begitu, sehingga bakalan telat ngampus, atau cuma modal titip absen, kalau enggak penting banget materi kuliahnya, “udah deh tuh, kelar! Kaga masuk sampai sore”

“lu kenapa kaga masuk bro”
“tadi malem gabut banget, gue begadang nonton tayo mini bus”
“segitu gabutnya elu sampai harus begadang nontonin itu?”

3. Perbedaan Waktu Dengan Dosen Sering Terjadi
Waduh! Kalau hal yang satu ini, sudah bisa diacungin jempol keasliannya. Perbedaan waktu mahasiswa sama dosen itu benar-benar ada, biarpun masih di Negara yang sama tapi tetap saja beda. Kenapa? Karena antara mahasiswa dan dosen belum punya kedekatan, keakraban, ataupun chemistry yang pas buat ketemu, konsultasi, bimbingan, yaaa ataupun menanyai hal tentang materi perkuliahan. Siapa yang salah? Hmm, enggak ada. Mahasiswa enggak salah, dosen juga enggak salah, apa benar waktu yang salah? (ini mah judul lagu fiersa besari kan?)

Sumber: revi.us

Sebagai mahasiswa sebenarnya kita harus peka situasi, tanggap dengan segala sesuatu hal yang bisa saja terjadi mendadak, kita juga harus bisa ikhlas dan belajar untuk berpasrah ya. Karena hanya dengan “janjian” saja, belum tentu bisa ketemu. Mahasiswa itu enggak selalu punya jalan ninja untuk bisa mencapai tujuannya, biarpun deadline enggak selalu bisa cepat menyelesaikan tugasnya.

“pak, hari ini sa……”
“maaf ya Bobi, saya ada urusan mendadak”
“bu…sa…”
“maaf ya, saya ada rapat”
(kalau sudah begini, memang gagap doang)

Memang jarang banget sih, yang bisa langsung klop ataupun ketemunya itu sesuai janji. Tapi, ada juga yang memang bisa dihari janjian, ketemu, dan tujuannya tercapai. Kalau untuk yang kurang beruntung, bisa diulang atau buat janji di hari berikutnya. Apesnya, waktu lagi enggak bikin janji, enggak niat buat bimbingan, enggak datang ke kampus, eehh—malah dicariin.

“katanya mau cepat lulus, tapi enggak pernah bimbingan”
“kamu kemana aja? saya sudah nungguin kamu dari tadi”
“kamu tahu kan, skripsi kamu ini sulit untuk diselesaikan dengan cepat”
(tabahkan hati hambamu yang cakep ini ya allah)

4. Telat Libur Karena Tugas Akhir
Kalau yang satu ini, jangan ditanya lagi. Biarpun ujian akhir sama dosen sudah selesai, tapi ada aja tugas yang tiba-tiba harus dikerjain. Terkadang hanya dengan iming-iming nilai tambahan, mahasiswa tidak bisa menolak dong (kapan lagi ada kesempatan buat nilainya ditambahin) padahal itu belum tentu kebenarannya. Terus buat apa? Buat apa harus ada tugas akhir? Biasanya, tugas akhir itu dikumpulin sama asisten dosen, untuk jurusan yang sering melakukan praktikum biasanya sudah paham sama kegiatan ini. Niat asdos sih bagus, mereka juga membantu mahasiswa lainnya dari segi penambahan nilai untuk praktikum sehingga pengkalkulasian di nilai akhir bisa melewati ambang batas dan tertulis sempurna di portal akademik.

Hanya saja, tugas akhir selalu tiba-tiba dan muncul di akhir. Pas lagi enak-enaknya ngatur jadwal liburan, malah harus ketunda sama ngerjain tugas akhir. Paling sering kejadian, sudah pesan tiket buat pulang kampung ehh—malah disuruh ngumpulin tugasnya on time. “lu kira gue bakal ngerjain tugas di rute perjalanan kelok sembilan gitu?” –

Bagi yang pernah ngerasain hal ini, pastinya sudah banyak persiapan dan mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang. Memang ada baiknya, menanyai segala hal yang berhubungan dengan akademik apakah sudah selesai -- sebelum memutuskan untuk pulang kampung atau berlibur, sehingga nantinya tidak terjadi penyesalan yang terlihat di portal akademik.

“tugas akhir dikumpul di kosan nya kak Ucok”
“lah gimana ceritanya, gue lagi nyebrang pulau nih kaga sempat nyari kertas double folio”
“mending lu pap aja dah ke Ucoknya, biar kaga dikata hoax”

Sumber: satujam.com

5. Pertemanan di Kampus Tak Selalu Berjalan Mulus
Hubungan pertemanan di dunia perkuliahan itu cukup berbeda semasa sekolah. Biasanya kalau sudah memasuki bangku kuliah, kita diutamakan untuk lebih mandiri. Bukan maksudnya tidak boleh berteman ataupun bergaul dengan orang lain, hanya saja lingkup pertemanan tak sebanyak dulu. Kenapa tidak berjalan mulus? Sebenarnya tergantung dengan pribadi masing-masing, bagaimana kalian bisa membawa alur pertemanan itu kearah yang lebih baik dan bermanfaat tentunya.

Semasa kuliah, kita enggak selalu punya jadwal, rutinitas, ataupun kegiatan yang sama dengan teman. Semuanya punya aktivitas masing-masing, untuk bisa mencapai tujuan dan targetnya. Jadi, kadang disana kita terlibat hubungan yang renggang, bisa jadi jarang bertemu, jarang berkomunikasi, atau yang tadinya lengket banget kayak perangko dan amplop sekarang sudah jauh. Kenapa? karena kesibukan masing-masing.

lu kemarin yang ngomongin gue di perosotan kan?”
“lu sombong banget deh, emang sesibuk itu masuk BEM?”
“eh orang sibuk! Kaga inget lu main sama siapa dulu hah?”

Sumber: medcom.id

Tahu apa yang lebih berbahaya? Hmmm—bisa jadi, perbedaan pendapat, kesukaan atau hobi, saling meninggikan hal yang dimiliki, ataupun sampai kepada hal finansial. Hal yang bisa kita lakukan agar tidak terjadi peristiwa seperti ini “kontrol dirimu”, temui baik-baik, sesibuknya kamu enggak mungkin enggak punya waktu untuk istirahat. Menjalin hubungan dengan sesama itu penting, kita harus bisa bersosial dengan orang lain, karena itu sebuah kebutuhan bagi kita. Memang ada yang mampu hidup sendirian?

Sudah tahu apa saja problematika anak kuliahan kan? Harapannya sih, problematika itu bisa diatasi ya, buat kalian yang sering merasakannya ada baiknya untuk dilakukan tindakan perubahan, agar problem nya bisa jadi solved. (Akf)

Posting Komentar

0 Komentar