Kegiatan ini berupa aksi penanaman mangrove yang bekerja sama dengan organisasi Lestari Alam Laut Nusantara (LATUN), mengusung tema inspiratif “Greening the Coast: Satu Mangrove untuk Sejuta Perlindungan.” Tema tersebut menggambarkan semangat mahasiswa Geofisika untuk berkontribusi nyata terhadap bumi melalui gerakan peduli lingkungan dan mitigasi bencana.
Aksi penanaman ini berlangsung sukses di kawasan Pulau Baai, dekat PLTU Kota Bengkulu, dan dimulai pukul 07.15 WIB. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FMIPA UNIB, Prof. Dr. Arif Ismul Hadi, S.Si., M.Si.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan Dies Natalis ke-7 HIMAGF, yang telah berlangsung sejak 11 Oktober hingga 14 November 2025, dengan berbagai agenda positif seperti seminar, lomba akademik, dan kegiatan sosial.
Dalam sambutannya, Prof. Arif Ismul Hadi menyampaikan apresiasi terhadap semangat mahasiswa dalam menjadikan ilmu geofisika sebagai sarana berkontribusi bagi lingkungan.
“Kegiatan ini merupakan implementasi dari pembelajaran di kelas, khususnya mata kuliah Pengantar Kebencanaan dalam Geofisika. Penanaman mangrove memiliki manfaat besar, seperti mencegah abrasi dan menjadi bagian penting dari upaya mitigasi bencana, terutama menghadapi potensi megathrust di Bengkulu,” ujarnya.
Sementara itu, Adi Bimantara, Ketua Panitia Dies Natalis ke-7 HIMAGF, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi juga menanam kesadaran akan pentingnya menjaga bumi.
“Penanaman mangrove ini bukan sekadar simbolis, melainkan langkah konkret mahasiswa untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan menghadirkan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” katanya.
Kegiatan Geophysics In Action dihadiri oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FMIPA UNIB, Prof. Dr. Arif Ismul Hadi, S.Si., M.Si., Ketua Program Studi Geofisika, Bapak Suhendra, S.Si., M.T., Perwakilan LATUN, Bapak Anggi Anggara, serta sekitar 80 mahasiswa Geofisika yang antusias berpartisipasi menanam bibit mangrove.
Selain menanam, para peserta juga mendapatkan edukasi tentang pentingnya mangrove dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan kontribusinya terhadap mitigasi perubahan iklim. Suasana hangat penuh kolaborasi membuat kegiatan ini tidak hanya bermakna ekologis, tetapi juga mempererat solidaritas antar mahasiswa dan komunitas lingkungan.
Aksi ini diharapkan menjadi awal dari gerakan hijau berkelanjutan di lingkungan kampus dan masyarakat.
Satu mangrove yang ditanam hari ini, adalah satu langkah menuju masa depan yang lebih hijau dan aman untuk Bengkulu.
Penulis: Dinda



0 Komentar