Kabar bahagia datang dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Bengkulu. Dua tim mahasiswa dari Program Studi S1 Fisika UNIB berhasil menembus dan mewakili Universitas Bengkulu ke ajang bergengsi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-38 Tahun 2025, yang akan diselenggarakan pada 23-28 November 2025 di Universitas Hasanuddin, Makassar.
PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) merupakan ajang kompetisi ilmiah tertinggi bagi mahasiswa di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Tahun 2025 menjadi edisi ke-38, dan Universitas Hasanuddin, Makassar dipercaya sebagai tuan rumah pelaksanaan.
PIMNAS mempertemukan ratusan tim terbaik dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk berkompetisi dalam sembilan bidang PKM, meliputi PKM Kewirausahaan, Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Karsa Cipta, dan Gagasan Futuristik Tertulis. Selain ajang kompetisi, kegiatan ini juga menjadi ruang kolaborasi ide, inovasi, serta semangat kebangsaan mahasiswa.
Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UNIB terus menunjukkan kiprahnya di tingkat nasional melalui inovasi dan riset ilmiah. Kedua tim berhasil lolos setelah melalui tahapan panjang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), mulai dari seleksi proposal, pendanaan, hingga Penilaian Kemajuan Pelaksanaan (PKP2) oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Tim pertama datang dari kategori Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE). Ketua tim Maura Alyafie Nurel, bersama anggota Rayhan Pajari Nesta dan Kiswa Murzki Abdillah Opier, merupakan mahasiswa Prodi S1 Fisika FMIPA UNIB bersama Prof. Ashar Muda Lubis, S.Si., M.Si., Ph.D. sebagai dosen pendamping.Judul riset mereka “Studi Potensi Kegempaan di Daerah Sunda Megathrust Bagian Selatan dengan Pendekatan Pemodelan Data Pergerakan Kulit Bumi (Inter-Seismic Deformation).”
Penelitian ini fokus pada analisis deformasi antar-gempa untuk memahami dinamika kerak bumi di zona Sunda Megathrust, wilayah yang dikenal sebagai salah satu sumber gempa besar di Indonesia. Melalui pendekatan fisika dan pemodelan data geodesi, tim ini berupaya memperkuat dasar ilmiah mitigasi bencana gempa di masa mendatang.
Tim kedua lolos melalui kategori Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT) yang diketuai oleh Aqnaela Ratu Molida Luthviadin, dengan anggota Isra Amalia Nasution dan Nayza Prininditya. Ketiganya merupakan mahasiswa Prodi S1 Fisika FMIPA UNIB, didampingi oleh dosen fisika pula, Dr. Elfi Yuliza, S.Si., M.Si.Karya mereka berjudul “Quantum Fusion Grid: Integrasi Quantum Computing dan Jaringan Energi Terbarukan Solusi Futuristik untuk Mendukung Transformasi Pengelolaan Energi Masa Depan.”
Gagasan ini mengusung integrasi komputasi kuantum dan energi terbarukan untuk menciptakan sistem pengelolaan energi masa depan yang lebih efisien, adaptif, dan berkelanjutan. Inovasi ini mencerminkan semangat mahasiswa fisika UNIB dalam menghadirkan solusi ilmiah menuju transformasi energi hijau di Indonesia.
Keberhasilan dua tim fisika UNIB ini menjadi cerminan bahwa inovasi dan semangat ilmiah dapat tumbuh dari berbagai penjuru negeri. Dari Bengkulu, mereka membawa gagasan tentang energi masa depan dan riset kebumian menuju panggung nasional di Makassar.
Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa UNIB lainnya untuk terus berkarya, berpikir kreatif, dan menjadikan ilmu pengetahuan sebagai cahaya perubahan.
Selamat berjuang di PIMNAS ke-38 tim Fisika UNIB! Jadilah kebanggan Universitas Bengkulu!
Penulis: Dinda


0 Komentar