Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Indonesia Membutuhkan Suara Kita, Bukan Keheningan


Halo sobat ilook apakah hari ini kalian masih merasakan bahwa suara kita belum didengar?Apakah hati kalian juga ikut bergetar melihat ketidakadilan yang terus terjadi?Ketika sebuah bangsa dibelit oleh ketidakadilan, mahasiswa dan rakyat biasa tidak memiliki opsi lain selain bersuara. Sejak 25 Agustus 2025, aksi nasional yang menuntut pencabutan tunjangan rumah fantastis bagi anggota DPR kembali memanas pasca tragedi Affan Kurniawan,seorang pengemudi ojek daring yang menjadi korban represivitas aparat.


Kematian Affan bukan sekadar tragedi individu,ia menjadi simbol pahit dari ketimpangan kekuasaan dimana rakyat yang berjuang untuk bertahan hidup, sementara tunjangan ratusan juta rupiah dibagikan kepada wakil rakyat. Ketika fasilitas umum dirusak dan nyawa melayang, itu bukan sekadar kerusuhan lagi itu adalah jeritan hati kolektif yang tertindas dan terabaikan.


Pemerintah merespons dampak politik dan sosial: presiden membatalkan kunjungan luar negeri, dan DPR mencabut sebagian tunjangan. Namun, keputusan seperti itu seharusnya lahir dari kesadaran, bukan terpaksa oleh amarah publik. Adapun tindakan suspend terhadap anggota DPR seperti Nafa Urbach dan Ahmad Sahroni mencerminkan bahwa kritik dan opini ini meski terlambat akhirnya bisa memaksa dialog yang seharusnya sudah lebih dulu terjadi.


Mahasiswa, yang dikenal sebagai motor perubahan, memiliki tanggung jawab moral untuk menerjemahkan kemarahan menjadi refleksi kritis. Untuk menuntut transparansi anggaran, reformasi kebijakan ekonomi, dan penghormatan terhadap demokrasi. Diam bukan tombol reset bagi ketidakadilan.Justru mematikan harapan akan masa depan yang adil.



Ketika kebijakan yang tidak berpihak melukai rakyat, suara yang lantang adalah obat demokrasi. Saat elit menikmati tunjangan besar, rakyat masih kehilangan pekerjaan dan takut dompet menipis. Saat nyawa dipertaruhkan di jalanan demi aspirasi, mahasiswa tidak bisa hanya menyaksikan.


Karena suara kita ini mahasiswa dan rakyat biasa adalah harapan negeri ini. Lebih penting daripada sekadar menuntut tunjangan dicabut tetapi kita menuntut hak hidup, keadilan, dan demokrasi yang tak bisa dipelesetkan. Diam mungkin adalah pilihan mahal tetapi berbicara adalah kewajiban.


Harapan ku semoga Indonesia sehat kembali Dan juga tetap menjunjung tinggi demokrasi serta jaga kesehatan selalu untuk yang mengikuti demo karena kita tidak mau lagi seseorang tewas karena hanya ingin menyampaikan anspirasi kita


Penulis : BimBim

Posting Komentar

0 Komentar