Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Analisis dan Rancangan Pekerjaan


Ari Triana, Maya Dhelima, Anadiya Pingki, Andreas J. Parapat Universitas Bengkulu

Email : ari.3ana94@gmail.com , mayadhelima@gmail.com , anadiyapingki1234@gmail.com, parapatandreas@gmail.com

 

ABSTRAK

 

Perusahaan merupakan suatu instansi yang memiliki tujuan yang harus dicapai, pencapaian tersebut harus dilakukan secara efektif dan efisien. Sumber daya manusia memiliki peran penting dalam pencapain tujuan perusahaan, karena sumber daya manusia merupakan asset penting dalam suatu perusahaan. Untuk menjalankan tugasnya sumber daya manusia perlu mengetahui tugas- tugas, wewenang serta kewajiban yang harus dilakukan pada suatu perusahaan yang dikenal sebagai analisis pekerjaan. Selanjutnya yaitu rancangan pekerjaan yang merupakan pengembangan dari analisis pekerjaan, dimana sumber daya manusia dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan wewanang masing-masing. Untuk setiap pekerjaan yang dilakukan diharapkan dapat dengan cara yang efektif dan efisien. Tujuan dari artikel tersebut yaitu untuk mengetahui analisis dan rancangan pekerjaan pada suatu perusahaan. Dimana dapat diketahui pada hasil pembahasan diketahui bahwa pekerjaan seseorang dapat dilakukan dengan baik dengan adanya analisis dan rancangan pekerjaan yang sesuai dengan wewenang dan kewajiban masing-masing. Dari hasil analisis pekerjaan, maka perusahaan dapat mengembangkan menjadi suatu rancangan pekerjaan yang lebih spesifik lagi untuk setiap sumber daya manusia yang akan terlibat dalam kegiatan perusahaan dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.

  Kata Kunci : Manajemen Sumbe Daya Manusia, Analisis Pekerjaan, Rancangan Pekerjaan

 

I.   PENDAHULUAN

 

Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan mencapai tujuan di suatu organisasi ataupun perusahaan. Sumber daya manusia dapat dikatakan salah satu modal dan memiliki peran yang penting dalam perusahaan, oleh karena itu suatu perusahaan perlu mengelola sumber daya manusia yang dimiliki sebaik mungkin. Hal tersebut merupakan salah satu kunci kesuksesan dan keberhasilan yang dapat dicapai oleh perusahaan dalam perwujudan keseimbangan antara kebutuhan karyawan dengan tuntutan dan kemampuan perusahaan agar dapat berkembang secara produktif (Mangkunegara, 2009). Sumber daya manusia juga dianggap sebagai sesuatu yang penting pada suatu perusahaan, karena tanpa adanya sumber daya manusia yang baik dan berkualitas maka suatu perusahaan tidak dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.

Menurut Sutrisno (2009) menyatakan bahwa sumber daya manusia adalah suatu sumber yang dibutuhkan dan diperlukan oleh suatu perusahaan, karena sumber daya manusia memiliki perang yang aktif dalam pencapaian kesuksesan suatu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Berbeda dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hariandja (2002) yang menjelaskan bahwa sumber daya manusia merupakan keseluruhan dalam penentuan, pelaksanaan pekerjaan, dan program yang bertujuan untuk memperoleh tenaga kerja, pengembangan dan meningkatkan dukungan terhadap keefektifitas suatu perusahaan.

Kondisi perusahaan pada saat ini terus memperbaiki sumber daya manusianya agar dapat bekerja dengan baik dalam pencapaian tujuan perusahaan. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang dapat dijadikan sebagai aspek untuk mendapat perhatian dari sumber daya manusia. Pada suatu perusahaan terdapat departemen yang memiliki tugas untuk mengatur dari fungsi perencanaan sumber daya manusia. Pada tugas tersebut departemen ini akan mengatur jumlah karyawan yang dibutuhkam, beserta dengan wewenang, tanggung jawab atau pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang karyawan. Tugas tersebut diberikan kepada karyawan agar seorang karyawan mengetahui hal apa saja yang harus dilakukan dan mengetahui tanggung jawabnya pada suatu perusahaan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Dengan adanya hal tersebut analisis pekerjaan dan rancangan pekerjaan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan baik.

Menurut Ivancevich (2007) menjelaskan bahwa analisis pekerjaan merupakan tahapan pertama pada proses manajemen untuk menciptakan suatu pekerjaan dengan menjabarkan tugas beserta tanggung jawabnya. Pekerjaan yang harus diselesaikan pada suatu perusahaan perlu dianalisis terlebih dahulu, menganalisis pekerjaan tersebut dibutuhkan informasi untuk keperluan tugas yang harus dikerjakan dan sumber daya manusia yang dipercayai untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Menurut Nawawi (2011) analisis pekerjaan merupakan suatu proses untuk mengetahui informasi pada setiap pekerjaan atau jabatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Analisis pekerjaan itu sendiri dilakukan untuk mengidentifikasi fungsi-fungsi suatu pekerjaan melalui prosedur yang dituntut sebagai persyaratan oleh seorang pekerja untuk melakukan pekerjaannya.

Rancangan pekerjaan menurut Simamora (2006) merupakan suatu proses penentuan tugas- tugas yang akan dilaksanakan, dengan metode yang akan digunakan guna menyelesaikan tugas yang diberikan dan kaitannya dengan pekerjaan lain. Rancangan pekerjaan memadukan isi pekerjaan (tugas, wewenang dan hubungan) balas jasa dan kualifikasi yang dipersyaratkan (keahlian, pengetahuan dan kemampuan) untuk setiap pekerjaan dengan cara memenuhi kebutuhan karyawan maupun perusahaan”.

Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa pada suatu perusahaan sumber daya manusia berperan penting dalam pencapaian tujuan perusahaan dengan tugas-tugas yang telah diberikan secara rinci dan pada sumber daya manusia yang tepat. Pekerjaan yang terlalu sulit dan memaksaan sumber daya manusia untuk melakukannya tentu akan menjadi sebuah masalah, karena pekerjaan tersebut tidak mampu diselesaikan dengan baik dan efektif. Sehingga analisis pekerjaan dan rancangan pekerjaan pada suatu perusahaan harus benar-benar dilakukan secara baik agar dapat menghindari pekerjaan yang tidak baik. Sehingga tujuan pada jurnal ini yaitu untuk mengetahui analisis dan rancangan pekerjaan pada suatu perusahaan.

II.    TEORI

Sumber daya manusia merupakan asset penting yang diperlukan oleh perusahaan, karena sumber daya manusia memiliki peran untuk menjalankan tugas dan wewenang agar tercapainya tujuan perusahaan yang efektif dan efisien. Menurut Handoko (2008) sumber daya manusia adalah pengakuan terhadap pentingnya satuan tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta pemanfaat berbagai fungsi dan kegiatan untuk menjamin bahwa mereka bekerja dengan efektif dan efisien.

Menurut Hasibuan (2011) analisis pekerjaan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk mengetahui informasi terkait pekerjaan apa saja yang harus dilakukan, bagaimana cara mengerjakaannya serta mengapa pekerjaan tersebut harus dikerjakan. Analisis suatu pekerjaan akan memberikan informasi terkait dengan urusan pekerjaan, evaluasi pekerjaan dan dapat memperikan kapan pekerjaan tersebut selesai dan upaya apa yang dapat dilakukan masa yang akan datang. Sedangkan menurut Serdamayanti (2010) analisis pekerjaan adalah suatu cara yang sistematis yang digunakan untuk mengumpulkan dan memperoleh informasi terkait pekerjaan dan kebutuhan tenaga kerja dan bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Analisis pekerjaan tersebut biasanya melibatkan informasi karakteristik suatu pekerjaan memiliki perbedaan dengan pekerjaan lainnya.

Analisis pekerjaan akan menghasilkan informasi untuk mendeskripsikan pekerjaan seseorang terkait daftar apa saja yang diminta pada suatu pekerjaan dan orang yang akan melakukan pekerjaan tersebut (Dessler, 2015). Menurut Samsudin (2009) analisis jabatan atau pekerjaan dijabarkan sebagai berikut:

a.  Proses memperoleh informasi setiap jabatan atau pekerjaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan.

b.  Proses mempelajari berbagai informasi yang berhubungan dengan pekerjaan secara operasional beserta tanggung jawabnya.

Manfaat analisis pekerjaan adalah akan memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia dan alat-alat yang akan digunakan (Hasibuan, 2011).

Rancangan pekerjaan adalah fungsi dari penerapan kegiatan-kegiatan seorang individu atau kelompok karyawan, untuk penentuan jenis-jenis pekerjaan dan penempatan karyawan yang sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan dan suatu jabatan pekerjaan (Handoko, 2003). Tujuan rancangan pekerjaan secara umum adalah untuk penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan perusahaan, teknologi dan perilaku. Dengan demikian dari sudut pandang personalia, rancangan pekerjaan sangat mempengaruhi kualitas kehidupan kerja, dimana hal ini tercermin pada kepuasan kerja para karyawan yang memegang jabatan tersebut. Teknik yang dilakukan pada rancangan menurut Simamora, (2006:159-163) terdiri dari :

1. Rotasi Kerja (Job Rotation) merupakan pekerjaan yang dilakukan dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lainnya, karena pada setiap pekerjaan memiliki beberapa tugas yang berbeda- beda.

2. Perluasan Kerja (Job Enlargement) jumlah tugas yang dilakukan oleh karyawan tidak melaksanakan misalnya tiga tugas tetapi enam tugas.

3. Pemerkayaan Pekerjaan (Job Enrichment) dalah suatu proses pengembangan karyawan untuk berpikir dan berperilaku seperti manajer dan peranan dari pemegang jabatan untuk dikembangkan.

4. Simplifikasi Pekerjaan (Job Simplification) dapat membagi tugas menjadi lebih sederhana agar efisien. Perencanaan tidak hanya tugas manajer dan karyawan hanya melakukan tugas saja.

Analisis pekerjaan dan rancangan pekerjaan merupakan suatu informasi meliputi tugas-tugas yang harus dilakukan oleh tenaga kerja, sesuai dengan wewenang dan jabatan yang mereka tempati. Tugas tersebut diberikan pada seorang karyawan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Sehingga analisis pekerjaan tersebut perlu dilakukan agar sumber daya manusia memiliki tanggung jawab pada pekerjaan yang mereka jalankan.

 

III.    METODE PENELITIAN

Pada penelitian tersebut menggunakan metode kepustakaan. Dimana metode kepustakaan merupakan metode yang diperoleh melalui sumber pustaka. Studi pustaka, ialah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Khatibah (2011) mengemukakan penelitian kepustakaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode/teknik tertentu guna mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapi melalui penelitian kepustakaan.

 

IV.  PEMBAHASAN

Analisis Pekerjaan

Analisis pekerjaan merupakan suatu kegiatan analisis dengan melakukan pengumpulan dan pemeriksaan pada aktivitas-aktivitas kerja pokok dalam sebuah posisi serta kualitas (kemampuan, keahlian, dan lainnya) untuk keperluan pelaksanaan aktivitas tersebut. Selain itu analisis pekerjaan juga memiliki arti yaitu sebuah analisis pekerjaan yang menghasilkan informasi-informasi mengenai pekerjaan apa saja yang dibutuhkan atau dilakukan untuk tercapainya tujuan dari perusahaan tersebut (Widhiastuti, 2013). Melalui adanya analisis pekerjaan, maka perusahaan dapat mengetahui langkah apa saja yang harus dilakukan kedepannya untuk berjalannya seluruh aktivitas perusahaan.

Sebelum melakukan pengerjaan sebuah pekerjaan biasanya dilakukan pengkajian mengenai aktivitas-aktivitas yang perlu dikerjakan agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini analisis pekerjaan sangat dibutuhkan dalam perencanaan sebuah pekerjaan. Seperti pada kasus Choiriyah (2015), bila diamati analisis pekerjaan pada pembangunan basement terdapat dua pekerjaan yang harus dilakukan yakni pekerjaan penggalian, dan pemasangan Diaphragm Wall. Pekerjaan galian pertama harus dilakukan dengan kedalaman 1,85 m. dan yang kedua dengan kedalaman 5,35 m. Pekerjaan Diaphragm Wall dilakukan dengan menggunakan alat berat seperti concrete pump, excavator, dan crawler crane. Tahap -tahap pengerjaan tersebut tentunya disusun terlebih dahulu melalui perumusan dan studi dari yang sudah diterapkan terlebih dahulu. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan.

Pada manajemen sumberdaya manusia, analisis pekerjaan dapat juga dilakukan untuk mengetahui apakah pekerjaan sudah terlaksana dengan baik melalui sumberdaya manusia yang ada dan untuk mengetahui sumberdaya manusia apa saja yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan yang sudah direncanakan. Manajer memastikan bahwa karyawan yang ditempatkan berada di posisi pekerjaan yang tepat, sesuai dengan keahlian dan kemampuannya masing-masing. Ketika pekerjaan dilakukan oleh beberapa karyawan/staf yang ahli dalam bidangnya maka pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dengan efektif dan efisien. Analisis pekerjaan juga dapat bertindak dalam mengavaluasi sebuah pekerjaan. Evaluasi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dalam proses pengerjaan sebuah pekerjaan atau sebaliknya mengembangkan dan mempertahankan pekerjaan apabila pekerjaan tersebut dinilai berjalan dengan baik.

Hasil analisis pekerjaan yang berkaitan dengan informasi penting bagi perusahaan dan pihak-pihak yang bekerja sama dengan perusahaan, sehingga informasi analisis pekerjaan dapat digunakan untuk hal-hal berikut ini (Nurzaman, 2014) :

1.          1. Mendaftar berdasarkan basis kompensasi

2.          2. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pekerjaan

 3. Menghilangkan persyaratan-persyaratan kerja yang menyebabkan diskriminasi pekerjaan individual

4.          4. Perencanaan kebutuhan sumber daya manusia untuk waktu yang akan datang

5.          5. Memadukan lamaram-lamaran dengan kualifikasi yang ada

 6. Meramalkan dan menentukan kebutuhan pelatihan untuk karyawan baru dan lama, serta mengembangkan karyawan yang potensial

7.         7.  Menetapkan standar prestasi kerja yang menantang

8.          8. Mengatur perusahaan dengan kemampuan dan keterampilannya

9.          9. Membantu revisi struktur organisasi dan memperbaiki aliran kerja


Keberadaan analisis pekerjaan sangat dibutuhkan dalam manajemen sumberdaya manusia. Secara hukum, perusahaan tidak dituntut untuk membuat analisis pekerjaan namun manajemen sumberdaya manusia yang efektif menuntut adanya analisis pekerjaan (Mathis dan Jackson, 2001). Pada Gambar 1 menampilkan bagaimana analisis pekerjaan dapat berkaitan dengan aktivitas- aktivitas manajemen sumberdaya menurut Mathis dan Jackson (2001).

Gambar 1. Hubungan analisis pekerjaan dengan aktivitas sumberdaya manusia

Pada Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa analisis pekerjaan dapat digunakan untuk menguraikan pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Setelah mengetahui pekerjaan-pekerjaan apa yang akan di kerjakan, maka perusahaan dapat melakukan beberapa aktivitas untuk menunjang keberlangsungan pekerjaan tersebut. Sebagai contoh pada kasus sebuah perusahaan manufaktur yang menganalogikan satu karyawan dapat menyelesaikan 50 pekerjaan, perusahaan manufaktur tersebut memiliki 750 pekerjaan yang harus diselesaikan, namun jumlah karyawan yang dapat mengerjakan pekerjaan tersebut hanya 10 orang, maka untuk menghadapi situasi ini perusahaan akan melakukan rekrutmen karyawan sebanyak 5 orang untuk memenuhi kebutuhan karyawan agar pekerjaan tersebut dapat terpenuhi dan diselesaikan dengan baik. Selain melakukan rekrutmen pegawai/karyawan, aktivitas-aktivitas lain yang dapat dilakukan untuk mendukung pekerjaan perusahaan dapat dilihat pada Gambar 1. Jabaran mengenai aktivitas sumberdaya manusia tersebut yaitu sebagai berikut :


1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya manusia berperan dalam menentukan masa depan sebuah organisasi karena kerberhasilan sebuah organisasi dipengaruhi oleh sumberdaya yang terdapat dalam organisasi tersebut. Perencanaan sumberdaya manusia sangat berkaitan dengan menentukan jumlah karyawan/staf yang dibutuhkan, dalam penentuan jumlah karyawan/staf organisasi dapat diketetahui melalui kinerja organisasi tersebut.

 

2. Perekrutan dan seleksi

Rekrutmen merupakan kegiatan yang mencari dan memikat calon karyawan yang memiliki kemampuan, keahlian motivasi, dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan sesuai dengan perencanaan kepegawaian. Seleksi merupakan pemilihan sekelompok pelamar yang memenuhi kriteria pada posisi yang tersedia pada perusahaan tersebut (Atikawati dan Udjang, 2016).

 

3. Kompensasi

Pemberian kompensasi merupakan bentuk apresiasi atau balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawannya. Semakin besar kontribusi karyawan, maka semakin besar pula kompensasi yang akan diberikan perusahaan (Pringgabayu dan Kusumastuti, 2016). Kompensasi juga dinilai dapat meningkatkan semangat karyawan.

4. Pelatihan dan pengembangan

Pelatihan dan pengembangan merupakan kegiatan penting dalam suatu organisasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tujuan dari pelatihan dan pengembangan ini untuk meningkatkan kinerja karyawan terhadap jabatan atau fungsinya (Chandra et al, 2021).

 

5.  Penilaian kinerja

Penilaian kinerja karyawan berkenaan dengan seberapa baik karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Hasil dari penilaian kinerja berfungsi sebagai evaluasi terhadap kinerja karyawan (Sugijono, 2015).

 

6.  Keselamatan dan kesehatan

Keselamatan dan kesehatan merupakan aktivitas yang mengupayakan terciptanya suasana kerja yang aman, nyaman dan mencapai tujuan yaitu produktivitas bekerja setinggi-tingginya (Waruwu dan Yuamita, 2016). Perusahaan harus menjamin keselamatan bekerja pada karyawannya agar karyawan merasa aman dalam bekerja.


7.  Hubungan serikat tenaga kerja

Jika tenaga kerja perusahaan diwakili oleh serikat tenaga kerja, maka analisis pekerjaan yang dapat dilakukan ialah, pertama informasi dari analisis pekerjaan berrguna untuk menentukan apakah pekerjaan tersebut harus dimasukkan ke dalam perjanjian serikat tenaga kerja, kedua umumnya lingkungan tenaga kerja sangat spesifik menjelaskan uraian pekerjaan tugas apa yang termasuk dalam suatu pekerjaan dan apa yang tidak. Terakhir uraian pekerjaan yang tertulis dan spesifik dapat mengurangi pada tuntutan tenaga kerja (Mathis dan Jackson, 2001).

Rancangan Pekerjaan

Rancangan pekerjaan merupakan pengembangan dari analisis pekerjaan. Menurut Pringgabayu dan Kusumastuti (2016) job design adalah fungsi penetapan kerja seseorang secara organisasional. Dapat dikatakan bahwa aktivitas rancangan pekerjaan cenderung fokus terhadap pekerjaan yang akan dilakukan, hal berbeda dengan analisis pekerjaan yang cenderung hanya mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan yang harus dikerjakan.

Studi yang dilakukan oleh Pringgabayu dan Kusumastuti (2016) yaitu menunjukkan bahwa rancangan pekerjaan (Job design) dapat memengaruhi keterikatan karyawan dalam perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2014) yang berjudul “Analisa Pekerjaan dan Design Job Pada PT Chandra ELC Di Sidoarjo” dimana terdapat beberapa jenis pekerjaan dan tugas masing-masing sumber daya manusia, dengan rancangan pekerjaan yang terdiri dari supervisor, kasir, konsultan produk, stoker dan staf gudang. Dimana pada setiap pekerjaan tersebut memiliki keterikatan pada setiap jenis pekerjaannya.

 

V. PENUTUP

 

Kesimpulan

Sumber daya manusia merupakan asset yang paling penting bagi organisasi atau perusahaan dibandingkan dengan unsur modal, teknologi dan uang karena manusialah yang menjalankan asset lainnya tersebut. Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas menjadi kebutuhan dan prioritas setiap organisasi atau perusahaan. Untuk itu, setiap organisasi atau perusahaan akan berusaha untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat mendukung efektifitas dalam pekerjaan dari sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya.

Analisis pekerjaan merupakan bagian penting dalam perencanaan sumber daya manusia untuk menguraikan pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Dari hasil analisis pekerjaan, maka perusahaan dapat mengembangkan menjadi suatu rancangan pekerjaan yang lebih spesifik lagi untuk setiap sumber daya manusia yang akan terlibat dalam kegiatan perusahaan dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.

 

Saran

Setiap organisasi atau perusahaan harus melakukan analisis pekerjaan dan rancangan pekerjaan sebelum menetapkan jumlah dan kualitas karyawan yang akan terlibat dalam kegiatan organisasi atau perusahaan dalam usaha mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.

 

Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Grasindo. Hasibuan, Malayu S.P, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Askara.

Ivancevich, John M. et al. (2007). Perilaku dan Manajemen Organisasi. (Ed. 7th,. Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Gunawan, Iwenas Jaya Lownata. 2014. Analisa Pekerjaan dan Job Design PT Chandra ELC Di Sidoarjo. Program manajemen bisnis. (2) 1.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Samsudin, Sadili. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia.

 

Sedarmayanti, 2010, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja , cetakan kedua, penerbit: Bandung. Mandar Maju.

Sutrisno, Edy. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia (Cetak Ke Enam). Jakarta: Pranada Media Group

Mondy R Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.


Widhiastuti, H. 2013. Fungsi Analisa Pekerjaan dalam Pengelolaan Organisasi. Semarang : Semarang University Press.

Choiriyah, S. 2015. Analisis Pekerjaan Basement (Pekerjaan Galian Dan Diaphragm Wall) Pada Metode Top - Down Dengan Alat Berat Ditinjau Dari Aspek Teknik, Waktu, Dan Biaya. Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya. 8(2). 163-168.

Mathis, R., Jackson, J. 2001. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta : Salemba Empat.

 

Atikawati, E., Udjang, R. 2016. Strategi Rekrutmen Dan Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan.

Jurnal Perilaku dan Strategi Bisnis. 4(1). 9-23.

 

Waruwu, S., Yuamita, F. 2016. Analisis Faktor Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Yang Signifikan Mempengaruhi Kecelakaan Kerja Pada Proyek Pembangunan Apartement Student Castle. Spektrum Industri. 14(1). 63-78.

Pringgabayu, D., Kusumastuti, D. 2016. Peningkatan keterikatan karyawan melalui sistem rekrutmen, desain pekerjaan, Kompensasi, dan iklim organisasi dengan lingkungan kerja sebagai variabel moderasi. Bina Ekonomi. 20(2). 163-178.

Sugijono, 2015. Penilaian Kinerja Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia. Orbith. 11(3). 214- 222.

Nurzaman, kadar, SE, MM, Manajemen Personalia. 2014. Bandung : Pustaka Setia.

Posting Komentar

0 Komentar